Rekapitulasi Menyimpang: Perolehan Suara Tidak Sinkron

Tanggal Peristiwa:

13 Maret 2024

Tanggal Diketahui:

13 Maret 2024

Kategori Peristiwa

Lokasi Pelanggaran

Detail Lokasi

Kab. Pamekasan/Sampang/Sumenep Jawa Timur

Terlapor

Caleg DPD RI

Deskripsi Peristiwa

Iklan TEMPO.CO / Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo / melapor ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu mengenai dugaan kecurangan dalam penghitungan perolehan suara pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Jawa Timur. Adapun Agus merupakan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) dari Jawa Timur pada Pemilu 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi akhir Komisi Pemilu Umum (KPU) Jawa Timur/ Agus gagal lolos ke Senayan. Dia hanya memperoleh 2/2 juta suara dan menempati peringkat ke-5/ sementara hanya 4 calon anggota DPD dari Jawa Timur yang lolos ke Senayan. Baca Juga: Ungkap Sempat Lapor ke Bawaslu Jatim/ Eks Ketua KPK Agus Rahardjo: Tak Ada Tindakan Agus menjelaskan/ bentuk kecurangan itu yaitu tidak sinkronnya formulir C dan formulir D. Dia menyebut/ ada perubahan signifikan antara kedua formulir dan perubahan itu dinilai hanya menguntungkan beberapa orang. Menurut Agus/ terdapat tiga kabupaten yang perolehan suaranya tidak sinkron antara formulir C dan formulir D. Tiga kabupaten itu yaitu Pamekasan/ Sampang/ dan Sumenep. "Jadi gini/ misalnya C1 itu 13 Caleg dapat semua. Nanti di D itu hanya 3 orang yang dapat. Di rekap kecamatan hanya 3 orang yang dapat dan itu masif menurut saya/" ujar Agus dalam keterangannya di Kantor Bawaslu RI/ Jakarta Pusat/ pada Rabu/ 13 Maret 2024. Sempat lapor ke Bawaslu Jatim Baca Juga: Bawaslu Temukan Pembagian Bahan Kampanye saat Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Agus sebenarnya sudah melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim mengenai adanya kecurangan ini. Namun/ Agus menilai Bawaslu tidak melakukan penindakan yang cepat atas laporannya itu. Karena itu/ dalam laporannya ke Bawaslu RI/ Agus kini membawa sejumlah barang bukti yang diklaim lebih banyak daripada yang diserahkan ke Bawaslu Jatim. "Ada bukti yang melebihi bukti yang kami bawa di Jawa Timur. Contoh-contoh C1 yang berubah menjadi D banyak itu tadi/" ucap dia. Iklan Scroll Untuk Melanjutkan Ditanya apakah kecurangan ini dilakukan untuk memenangkan calon tertentu/ Agus enggan menduga-duga. Menurut dia/ harus ada penyelidikan yang cepat dan akurat mengenai hal ini. "Tapi kalau yang saya dengar/ mohon maaf dengan teman-teman Madura. Dari pensiunan Bawaslu Jatim/ mereka selalu menyampaikan Madura itu selalu begitu. Ini kan kasihan sama rakyat Madura dimanipulasi itu kan enggak boleh/" ucap Agus. Dia berharap Bawaslu RI dapat menindaklanjuti laporannya dengan baik. Dia juga mengatakan akan melaporkan dugaan kecurangan ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP. Sebagai informasi/ 4 caleg DPD yang lolos ke Senayan yaitu dua petahana adalah Ahmad Nawardi dan La Nyalla Matalitti dan dua lainnya adalah Lia Istifhama dan Kondang Kusumaning Ayu/ yang baru pertama kali terpilih. La Nyalla sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD dari tahun 2019 hingga 2024/ sementara Lia adalah keponakan dari mantan Gubernur Jawa Timur/ Khofifah Indar Parawansa. Pilihan Editor: Gibran Kembali Ungkap Keinginannya Bertemu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Iklan

Link Terkait

https://nasional.tempo.co/read/1844273/eks-ketua-kpk-agus-rahardjo-lapor-dugaan-kecurangan-dalam-pileg-dpd-ke-bawaslu

Bukti Pelanggaran

-

Laporan Terbaru

Lihat Semua
Thumbnail laporan

Pelanggaran Penyelenggara pemilu

DALAM PEMILIHAN DPRD, DPRP Provinsi, DPD, DPR-RI, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024. OKNUM PENYELENGGARA KPUD MELAKUKAN TINDAKAN PELANGGAN PENGALIHAN, PENGGABUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI CALEG LAIN KEPADA CALON TERTENTU. HAL INI DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA TINGKAT KABUPATEN DAN JUGA BAWASLU KABUPATEN.

oleh Root

16 April 2024, 10.47 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggelembungan Suara Caleg Partai Gerindra

Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/. Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/ Sulteng kian terungkap. Hal ini diperjelas oleh saksi dari fraksi Partai Nasdem yang turut hadir dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat kecamatan di gedung serbaguna kantor Camat Bahodopi/ Rabu malam (28/2/24). Saksi yang tak ingin dibeberkan identitasnya itu menyampaikan/ awalnya pada saat rapat pleno sudah ada tanda-tanda yang mengganjal/ dimana saat dimulai pleno TPS Desa Labota dari 1 sampai 11 sudah tercium ada perbedaan antara C1 salinan yang dipegang saksi pihak Nasdem dengan C1 plano yang dibacakan oleh pihak petugas PPS Desa Labota. Baca Juga: PT Vale Paparkan Komitmen Pertambangan Berkelanjutan bersama Mahasiswa Lutim di Jogja "Ada perbedaan angka dan saat kami amati memang ternyata betul/ sehingga saat penghitungan TPS 12 Desa Labota kami stopkan lalu kami konfirmasi ke panitia kenapa ada perbedaan data suara Partai Gerindra yang kami pegang dengan yang dibacakan petugas PPS/" ungkap saksi Partai Nasdem/ Jum/mat (1/3/24). Advertisement Gigi rapi dan senyum seputih salju? Cara yang sangat mudah Advertisement Saya bisa melakukannya 5 kali semalam/ dan Anda? Advertisement Bagaimana cara meningkatkan kekuatan pria sebanyak 15 kali lipat? Ga perlu gigi palsu! Veneer mengatasi masalah gigi patah dan tidak rata. Kecurigaannya pun muncul/ lanjut saksi /dimana saat kami komfirmasi ke Panwascam data yang dimiliki juga terdapat perbedaan dengan yang dibacakan oleh pihak PPS. "Kami curiga begitupun dengan panwas dan termasuk PPS Labota juga heran kenapa ada yang berubah bahkan dia mempertanyakan kenapa data yang dia rekap berbeda dengan data yang ada saat ini di kecamatan/"kata saksi. Demi menjawab rasa penasaran suara Partai Gerindra yang diduga digelembungkan itu/ saksi dan pihak penyelenggara mencoba melakukan kroscek dengan me.buka kotak suara untuk menemukan total suara yang sebenarnya. Baca Juga: Geser Parpol Besar/ Perindo Berpeluang Rebut Wakil Ketua DPRD Donggala "Saat kami cek kotak suara ternyata betul bahwa yang tadinya suara Gerindra di C1 plano kalau tidak salah 24 dan ternyata didalam kotak suara cuman 9. Data 9 ini sesuai berdasarkan C1 salinan yang kita punya/ memang/ jumlahnya cuman 9 begitupun yang dipegang oleh panwas yang diupload ke Sirekap KPU pada saat hari H pencoblosan/ tapi kenapa berbeda angkanya dengan C1 plano yang di bawah ke kecamatan/" pungkasnya lagi. Dari pengamatan saksi saat mencocokkan data kotak suara dengan data di C1 plano/ ada suara Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra dan suara Partai Gerindra yang diduga bertambah. "Ada yang bertambah suara partai ada juga yang bertambah suara Caleg/" ungkapnya.***

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggeseran Suara

Pergeseran perolehan suara Partai Gerindra di Kecamatan Tanjung Morawa menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Tom/ salah satu tim pemenangan Paian Purba SH/ Caleg Nomor urut 4 Dapil 2 Deli Serdang/ mengungkapkan dugaan kecurangan penyelenggara pemilu kepada awak media. Berdasarkan data C1 dan Foto Plano yang baru saja selesai dilaksanakan di Aula Puri Tri Adiguna PTPN2/ hasil rekapitulasi (D1) menunjukkan adanya perubahan data suara yang sangat merugikan Caleg Paian Purba. “Kami punya semua data/ kami memantau dengan cermat permainan geser suara yang terjadi. Indikasi penyelenggara menerima upeti/ sehingga berani memanipulasi data/” cetus Tom. Dengan viralnya berita terkait Paian Purba SH yang terzolimi/ mereka meminta pihak penyelenggara KPU Deli Serdang untuk bersikap adil dan jujur. Caranya/ membuka plano dan membacakan ulang perolehan suara semua TPS di kecamatan Tanjung Morawa. Mereka yakin dan percaya bahwa KPU Deli Serdang akan menghitung ulang perolehan suara dengan bersedia membuka kembali plano yang sudah dibuka saat penghitungan/ disaksikan masing-masing partai politik. Disisi lain untuk meminta tanggapan terkait dugaan pergeseran suara/ ketua PPK Tanjung morawa Diki Aprilio Siregar saat dikomfirmasi awak media melalui pesan whatsapp hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB