Netralitas thd Caleg Gelora

Tanggal Peristiwa:

30 Januari 2024

Tanggal Diketahui:

04 Februari 2024

Kategori Peristiwa

Lokasi Pelanggaran

Detail Lokasi

Desa Waenono, Kec. Namrole

Terlapor

Penyelenggara Pemilu: Ketua PPS

Deskripsi Peristiwa

Ketua PPS Desa waenono Kec Namrole, Salurkan Beras Bansos di Rumah Caleg - Info Maluku News Selaku Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Waenono, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel). Bukannya, bersikap netral pada perhelatan Pemilu yang akan berlangsung 14 Februari tahun 2024 mendatang. Mayos Luhulima, diduga malah terlibat berpihak kepada salah satu calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Gelora daerah pemilihan (Dapil) Namrole – Fenak Fafan, Yance Tasane. Ketua PPS Desa Waenono, Mayos Luhulima ini terlihat turut langsung membagikan bantuan pangan tahap III tahun 2024 di kediaman salah satu Caleg dapil Namrole-Fenak Fafan dan mengarahkan penerima bansos, agar memilih caleg tertentu. Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, pembagian bansos berupa beras 10 kg ini, ternyata sudah di bagikan sejak, Selasa 30 Januari malam dan sisanya kembali dilanjutkan pembagiannya keesokan harinya. Pembagian Rabu, 31 Januari 2024 sempat dihentikan sementara. Lantaran, aksi pembagian bansos oleh Ketua PPS yang juga staf desa Waenono itu sudah tercium Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bursel dan Panwascam Namrole. Mendapat informasi tersebut Komisioner Bawaslu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Nikson Nurlatu bersama Panwascam Namrole langsung turun ke sekretariat PPS Desa Waenono dan menemui, Mayos Luhulima. Atas peristiwa tersebut Bawaslu telah melakukan langkah pencegahan dengan menyuruh staf Desa Waenono mengembalikan beras itu ke kantor desa setempat dan menyarankan untuk di bagi setelah selesai Pemilu. “Beras bansos ini harus di kembalikan ke kantor Desa, dan tidak boleh di bagi dulu, sampai Pemilu berakhir,”kata Nurlatu saat menemui Mayos yang juga staf Desa Waenono. Dalam kesempatan itu, Nurlatu memerintahkan Ketua Panwascam Namrole, Raeham Solissa bersama Kordiv Pengawasan, W. Sigmarlatu untuk melalukan pengawasan terhadap puluhan karung beras sisa, untuk di kembalikan ke kantor Desa Waenono. Panwascam Namrole pun memantau aktivitas pengembalian puluhan karung beras itu ke kantor Desa Waenono. Dan sempat menyarankan, kepada Mayos dan penjabat Kepala Desa Waenono, Kriston Nikolas via telepon gengamnya untuk bantuan tersebut di pending pembagiannya atau di kembalikan ke PT Pos. Hal itu dilakukan untuk menghindari dugaan keterlibatan perangkat desa dalam penyelenggaraan pemilu. Ketua Bawaslu Kabupaten Bursel Robo Sowakil yang di konfirmasi via pesan WhatsApp, terkait dugaan keterlibatan Ketua PPS dalam pembagian beras tersebut mengaku, dugaan tersebut sementara di dalami. Terpisah Ketua PPS Desa Waenono, Mayos Luhulima mengaku, beras bansos ini awalnya hendak dibawah langsung ke Kantor Desa Waenono. Namun kebetulan kunci kantor dipegang Mayos, selaku staf Desa sedang makan. Makanya, beras bantua tersebut langsung dibawah ke rumah pejabat Desa Waenono yang kebetulan berdekatan dengan rumah mantan Kades yang juga sedang Caleg. “Dari dulu saya yang biasanya bagi bansos ini, namun kalau banos kali dibawah ke rumah pejabat saya tidak tahu. Karena saat dibawah saya sedang makan,” ujarnya. Saat ditanya kenapa pembagian beras bansos dilakukan di rumah eks kades, Luhulima mengaku, pembagian itu dilakukan, bukan di rumah caleg. Namun dirumah pejabat Desa Waenono, yang kebetulan berdekatan dengan rumah mantan Kades. “Karena kondisi rumah penjabat dan caleg leter U, makanya kalau ada yang datang mengambil di rumah caleg, bansosnya di berikan di situ pula. Begitu juga sebaliknya, kalau penerima datangnya di rumah pejabat maka langsung diberikan di rumah pejabat,” jelas Mayos. Keterangan Ketua PPS tersebut, justru berada dengan penuturan sejumlah penerima bansos yang ditemui media ini. Menurut penerima, bansos tersebut sudah di terima pada Selasa, 30 Januari 2024 malam dan ada juga yang baru di terima pada Rabu, 31 Januari 2024 pagi. Mereka mengaku, telah menerima bansos berupa beras 10 kg yang di berikan kepada mereka, pada Selasa, 30 Januari 2024 malam, bertempat di rumah Caleg, Yance Tasane. “Iya, saya bersama Graca Luhulima, telah menerima bansos, pada kemarin malam, di rumah mantan kepala Desa Waenono, Yance Tasane. Bantuan tersebut di berikan oleh Mayos Luhulima,” ujar Jefri Tasane. Anehnya, Graca Luhulima yang namanya tidak terdata dalam daftar penerima. Tetapi kebagian bansos yang sama, dengan Jefri. Menurut pengakuan, Graca selama ini belum pernah menerima bansos dari pemerintah Desa Waenono. Namun, justru tahun ini baru mendapatkan batuan dari Pemdes “Selama ini saya baru pernah mendapatkan bansos, pada malam hari kemarin. Tepatnya di rumah mantan Kepala Desa Waenono, yang langsung diberikan Mayos Luhulima,” kata Graca. (IM-RAM)

Link Terkait

https://infomalukunews.com/ketua-pps-desa-waenono-kec-namrole-salurkan-beras-bansos-di-rumah-caleg/

Bukti Pelanggaran

-

Laporan Terbaru

Lihat Semua
Thumbnail laporan

Pelanggaran Penyelenggara pemilu

DALAM PEMILIHAN DPRD, DPRP Provinsi, DPD, DPR-RI, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2024. OKNUM PENYELENGGARA KPUD MELAKUKAN TINDAKAN PELANGGAN PENGALIHAN, PENGGABUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI CALEG LAIN KEPADA CALON TERTENTU. HAL INI DILAKUKAN OLEH PENYELENGGARA TINGKAT KABUPATEN DAN JUGA BAWASLU KABUPATEN.

oleh Root

16 April 2024, 10.47 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggelembungan Suara Caleg Partai Gerindra

Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/. Dugaan penggelembungan total suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum Legislstif (Pileg) 2024 di Kecamatan Bahodopi/ Kabupaten Morowali/ Sulteng kian terungkap. Hal ini diperjelas oleh saksi dari fraksi Partai Nasdem yang turut hadir dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat kecamatan di gedung serbaguna kantor Camat Bahodopi/ Rabu malam (28/2/24). Saksi yang tak ingin dibeberkan identitasnya itu menyampaikan/ awalnya pada saat rapat pleno sudah ada tanda-tanda yang mengganjal/ dimana saat dimulai pleno TPS Desa Labota dari 1 sampai 11 sudah tercium ada perbedaan antara C1 salinan yang dipegang saksi pihak Nasdem dengan C1 plano yang dibacakan oleh pihak petugas PPS Desa Labota. Baca Juga: PT Vale Paparkan Komitmen Pertambangan Berkelanjutan bersama Mahasiswa Lutim di Jogja "Ada perbedaan angka dan saat kami amati memang ternyata betul/ sehingga saat penghitungan TPS 12 Desa Labota kami stopkan lalu kami konfirmasi ke panitia kenapa ada perbedaan data suara Partai Gerindra yang kami pegang dengan yang dibacakan petugas PPS/" ungkap saksi Partai Nasdem/ Jum/mat (1/3/24). Advertisement Gigi rapi dan senyum seputih salju? Cara yang sangat mudah Advertisement Saya bisa melakukannya 5 kali semalam/ dan Anda? Advertisement Bagaimana cara meningkatkan kekuatan pria sebanyak 15 kali lipat? Ga perlu gigi palsu! Veneer mengatasi masalah gigi patah dan tidak rata. Kecurigaannya pun muncul/ lanjut saksi /dimana saat kami komfirmasi ke Panwascam data yang dimiliki juga terdapat perbedaan dengan yang dibacakan oleh pihak PPS. "Kami curiga begitupun dengan panwas dan termasuk PPS Labota juga heran kenapa ada yang berubah bahkan dia mempertanyakan kenapa data yang dia rekap berbeda dengan data yang ada saat ini di kecamatan/"kata saksi. Demi menjawab rasa penasaran suara Partai Gerindra yang diduga digelembungkan itu/ saksi dan pihak penyelenggara mencoba melakukan kroscek dengan me.buka kotak suara untuk menemukan total suara yang sebenarnya. Baca Juga: Geser Parpol Besar/ Perindo Berpeluang Rebut Wakil Ketua DPRD Donggala "Saat kami cek kotak suara ternyata betul bahwa yang tadinya suara Gerindra di C1 plano kalau tidak salah 24 dan ternyata didalam kotak suara cuman 9. Data 9 ini sesuai berdasarkan C1 salinan yang kita punya/ memang/ jumlahnya cuman 9 begitupun yang dipegang oleh panwas yang diupload ke Sirekap KPU pada saat hari H pencoblosan/ tapi kenapa berbeda angkanya dengan C1 plano yang di bawah ke kecamatan/" pungkasnya lagi. Dari pengamatan saksi saat mencocokkan data kotak suara dengan data di C1 plano/ ada suara Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra dan suara Partai Gerindra yang diduga bertambah. "Ada yang bertambah suara partai ada juga yang bertambah suara Caleg/" ungkapnya.***

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB

Thumbnail laporan

Rekapitulasi Menyimpang: Penggeseran Suara

Pergeseran perolehan suara Partai Gerindra di Kecamatan Tanjung Morawa menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Tom/ salah satu tim pemenangan Paian Purba SH/ Caleg Nomor urut 4 Dapil 2 Deli Serdang/ mengungkapkan dugaan kecurangan penyelenggara pemilu kepada awak media. Berdasarkan data C1 dan Foto Plano yang baru saja selesai dilaksanakan di Aula Puri Tri Adiguna PTPN2/ hasil rekapitulasi (D1) menunjukkan adanya perubahan data suara yang sangat merugikan Caleg Paian Purba. “Kami punya semua data/ kami memantau dengan cermat permainan geser suara yang terjadi. Indikasi penyelenggara menerima upeti/ sehingga berani memanipulasi data/” cetus Tom. Dengan viralnya berita terkait Paian Purba SH yang terzolimi/ mereka meminta pihak penyelenggara KPU Deli Serdang untuk bersikap adil dan jujur. Caranya/ membuka plano dan membacakan ulang perolehan suara semua TPS di kecamatan Tanjung Morawa. Mereka yakin dan percaya bahwa KPU Deli Serdang akan menghitung ulang perolehan suara dengan bersedia membuka kembali plano yang sudah dibuka saat penghitungan/ disaksikan masing-masing partai politik. Disisi lain untuk meminta tanggapan terkait dugaan pergeseran suara/ ketua PPK Tanjung morawa Diki Aprilio Siregar saat dikomfirmasi awak media melalui pesan whatsapp hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.

oleh Root

20 March 2024, 23.07 WIB